Minggu, 17 Januari 2016

Paper 3 Kelompok 9 (Agama dan Masyarakat)

Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.

Bukti tersebut berpendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna kehidupan  yang final dan ultimate. Kemudian, agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam tindakan hubungan sosialnya, dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial, dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis dan menjunjung tinggi sikap toleransi beragama.


Share:

Paper 3 Kelompok 8 (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan)

Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang jelas, yakni teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi juga mengandung ilmu pengetahuan didalamnya. Ilmu pengatahuan digunakan untuk mengatahui “apa” sedangkan teknologi digunakan untuk mengatahui “bagaimana”.


Perubahan teknologi yang cepat dapat menyebabkan kemiskinan, karena dapat menyebabkan perubahan sosial yang fundamental. Kemiskinan sendiri merupakan pusat dari perjuangan bangsa, Jadi peranan teknologi dalam perjuangan bangsa sangatlah perpengaruh sebagai perjuangan yang akan meperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan makmur.
Share:

Paper 3 Kelompok 7 (Pertentangan sosial dan Integrasi Sosial)

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan individu tersebut, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknyajika kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbul permasalah bagi dirianya maupun lingkungannya.
Disetiap individu atau masyarakat pasti muncul pertentangan-pertentangan, diantaranya:
·         Perbedaan kepentingan
·         Prasangka dan diskriminatif
·         Ethnosentrisme dan Stereotype Ethnosentrisme (kebudayaan dirinya lebih unggul daripada kebudayaan lainnya)
·         Stereotype (gambaran dan anggapan jelek), dan
·         Konflik dalam kelompok.

Dan cara pengendalian dari berbagai permasalahan tersebut dengan Integrasi Masyarakat dan Integrasi Nasional.Serta individu itu sendiri harus perpegang teguh pada prinsip dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, agar setiap memenuhi kebutuhan hidupnya dapat terkendali sehingga tidak menimbulkan pertentangan.
Share:

Sabtu, 02 Januari 2016

Paper 2 Kelompok 6 (Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan)

Masyarakat dapat memiliki arti sempit dan arti luas. Masyarakat yang memiliki arti luas ialah kesuluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dan dalam arti sempit ialah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu misalnya territorial, bangsa golongan dan sebagainya. Selain dibedakan dalam arti sempit dan luas, masyarakat pun dibedakaan dalam artian wilayah tempat tinggal, yakni Maskarakat Pedesaan dan Maskarakat Perkotaan. Perbedaan antara desa dan kota ini ialah lingkungan hidup, mata pencaharian, jumlah kepadatan penduduk dan perbedaan-perbedaan yang signifikan lainnya.

Golongan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan wilayah yang ditinggalinya yaitu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan:

                Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang jumlahnya kurang dari 2.500 jiwa yang tinggal di suatu wilayah hukum,  yang juga merupakan suatu organisasi pemerintahan yang di pimpin oleh seorang kepala desa dan diberi kewenangan mengatur urusan rumah tangganya masing-masing.

                    Masyarakat perkotaan adalah sekelompok orang yang tinggal di wilayah yang cukup besar, padat, permanen, yang dihuni oleh masyarakat heterogen, dan cenderung melakukan interaksi hanya atas dasar kepentingan bukan karena pribadi.

  Hubungan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan adalah hubungan simbiosis mutualisme, hubungan yang saling menguntungkan antar satu sama lain misalnya masyarakat pedesaan memenuhi kebutuhan bahan mentah yang dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan untuk membuat barang jadi, dan masyarakat pedesaan nantinya mendapat uang dari bahan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya .
Share:

Paper 2 Kelompok 5 (Pelapisan Sosial)

Masyarakat terdiri dari berbagai individu. Individu-individu tersebut terdiri dari berbagai latar belakang, suku, agama yang berbeda-beda sehingga akan membentuk suatu kumpulan masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dan hal tersebut yang dapat membentuk pelapisan sosial. Kita dapat mengambil contohnya yaitu ketika masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dalam hal bahan masakan, untuk masyarakat kelas atas mereka mampu membelinya di supermarket besar denga kualitas terbaik, sedangkan masyarkat kelas menengah dan kebawah mereka biasa membeli kebutuhan tersebut di pasar ataupun swalayan.

Dari beberapa teori tentang pelapisan sosial, pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas yakni, Kelas atas, Kelas menengah, Kelas menengah kebawah. Selain pelapisan masyarakat, dijelaskan juga tentang kesamaan derajat. Kesamaan derajat adalah kesamaan nilai, harga taraf yang membedakan manusia satu dengan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kesamaan derajat pun bisa diartikan tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk tuhan yang memiliki kemampuan, kodrat, hak, dan kewajiban
Share:

visitors


jam

calendar

Popular Posts

Pages

Atika Anis. Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Our Team

I am the Author

Animated Nyan Cat Sparkly

musik

Know us